Morfologi, Organella, Nutrisi dan Reproduksi Protozoa


Protozoa adalah organisme eukariotik yang hidup sendiri-sendiri atau berkelompok / berkoloni. Meskipun berkoloni, aktivitas metabolisme seluruhnya terjadi pada masing-masing sel.

Anatomi dan Morfologi Protozoa


Secara morfologi dan anatomi, struktur sel protozoa sama seperti sel – sel pada organisme multiseluler. Namun karena harus menjalankan seluruh fungsi kehidupan, sel protozoa mempunyai beberapa organela yang unik.

Organella untuk Pergerakan Protozoa

Cilia dan flagella
Sebagian besar protozoa mempunyai alat gerak berupa cilia dan flagella. Terkadang cilia dan flagella dapat dengan mudah dibedakan dari penampakannya. Cilia terlihat cenderung pendek sedangkan flagella terlihat cenderung panjang. Perbedaan lain antara cilia dan flagella dapat dilihat dari arah pergerakannya. Pergerakan Cilia adalah mendorong air sejajar dengan permukaan cilia melekat. Sedangkan pergerakan flagella adalah mendorong air sejajar dengan sumbu utama flagella.
Morfologi, Organella, Nutrisi dan Reproduksi ProtozoaAnatomi dan Morfologi Protozoa, Organella untuk Pergerakan Protozoa, Cilia dan flagella, Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa, Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa, Mekanisme pergerakan kaki semu pada protozoa, Vakuola kontraktil berfungsi menjaga keseimbangan cairan pada Protozoa, Binary fission atau pembelahan biner pada  Paramecium ( Protozoa ), Organella untuk Pergerakan Protozoa, Pseudopodia atau kaki semu, Nutrisi dan Sistem Pencernaan Protozoa, Sistem ekskresi dan osmorgulasi pada Protozoa, Sistem Reproduksi Protozoa
Gambar 1. Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa
Flagella dalam satu sel jumlahnya tidak lebih dari 10 buah sedangkan cilia jumlahnya bisa ribuan dalam tiap sel, Kecuali pada kelompok Euglenista yang memiliki banyak flagella.

Cilia dan flagella tersusun dari sembilan pasang mikrotubulus longitudinal yang tersusun melingkar mengeliling sepasang tubulus di pusat lingkaran. Kesatuan dari 10 pasang mikrotubulus tersebut dinamakan dengan axoneme. Axoneme diselubungi oleh suatu membran yang juga menyelubungi seluruh permukaan sel. Ujung pangkal axoneme pada basal body melekat pada kinetosome. Kinetosome merupakan struktur berbentuk piringan yang di dalamnya terdapat sembilan group mikrobubulus. Tiap-tiap satu group terdiri dari 3 mikrotubulus (triplet). Kinetosome mempunyai struktur yang sama dengan Centriole. Centriole dari beberapa flagellata berasal dari kinetosome atau kinetosome berfungsi sebagai Centriole.
Morfologi, Organella, Nutrisi dan Reproduksi ProtozoaAnatomi dan Morfologi Protozoa, Organella untuk Pergerakan Protozoa, Cilia dan flagella, Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa, Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa, Mekanisme pergerakan kaki semu pada protozoa, Vakuola kontraktil berfungsi menjaga keseimbangan cairan pada Protozoa, Binary fission atau pembelahan biner pada  Paramecium ( Protozoa ), Organella untuk Pergerakan Protozoa, Pseudopodia atau kaki semu, Nutrisi dan Sistem Pencernaan Protozoa, Sistem ekskresi dan osmorgulasi pada Protozoa, Sistem Reproduksi Protozoa
Gambar 2. Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa


Pseudopodia atau kaki semu
Pseudopodia adalah alat gerak yang dimiliki oleh amoeba. Pergerakan yang menggunakan pseudopodia disebut dengan gerakan amoeboid. Namun selain amoeba beberapa protozoa lain juga memanfaatkan Pseudopodia untuk bergerak.

Mekanisme pergerakan menggunakan Pseudopodia atau kaki semu memanfaatkan protein aktin dan miosin seperti pada otot vertebrata. Ketika di satu sisi protein aktin dan miosin mengalami kontraksi dan di sisi lain protein protein aktin dan miosin mengalami relaksasi, sitoplasma akan akan mengalir ke sisi yang mengalami relaksasi sehingga menyebabkan pergerakan.
Morfologi, Organella, Nutrisi dan Reproduksi ProtozoaAnatomi dan Morfologi Protozoa, Organella untuk Pergerakan Protozoa, Cilia dan flagella, Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa, Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa, Mekanisme pergerakan kaki semu pada protozoa, Vakuola kontraktil berfungsi menjaga keseimbangan cairan pada Protozoa, Binary fission atau pembelahan biner pada  Paramecium ( Protozoa ), Organella untuk Pergerakan Protozoa, Pseudopodia atau kaki semu, Nutrisi dan Sistem Pencernaan Protozoa, Sistem ekskresi dan osmorgulasi pada Protozoa, Sistem Reproduksi Protozoa
Gambar 3. Mekanisme pergerakan kaki semu pada protozoa

Secara morfologi Pseudopodia atau kaki semu pada protozoa dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu filopodia, lobopodia, rhizopodia, and axopodia. Namun tipe lobopodia adalah tipe Pseudopodia atau kaki semu yang paling banyak dijumpai pada protozoa.

Pseudopodia atau kaki semu tipe lobopodia berbentuk tumpul serta terdiri dari bagian ektoderma dan endoderma. Ektoderma merupakan cairan semi koloid yang berbentuk seperti gel dan terletak di dekat permukaan mmbran sel. Endoderma lebih cair daripada ektoderma dan terletak lebih dalam daripada ektoderma.

Pseudopodia atau kaki semu tipe filopodia berbentuk tipis, biasanya bercabang dan hanya merupakan bagian ektoderma (semikoloid). Pseudopodia atau kaki semu tipe filopodia dimiliki oleh amoeba yang masuk kelas Filosea, seperti Euglypha.

Pseudopodia atau kaki semu tipe Reticulopodia mempunyai struktur yang hampir sama dengan Pseudopodia atau kaki semu tipe Reticulopodia. Namun Pseudopodia atau kaki semu tipe Reticulopodia bergabung antara satu dengan yang lainnya membentuk struktur seperti jaring.

Nutrisi dan Sistem Pencernaan Protozoa

Protozoa ada yang bersifat autotrof dan ada juga yang bersifat heterotrof. Autotrof adalah organisme yang mampu mensintesis sendiri senyawa organik yang dibutuhkan dari senyawa anorganik yang ada di lingkungan. Heterotrof adalah adalah organisme yang mengambil senyawa organik dari organisme lain untuk mencukupi kebutuhannya.
Protozoa yang bersifat heterotroph juga dibagi menjadi 2, yaitu fagotrof atau holozoic feeder. dan osmotrof atau saprozoic feeder.
Fagotrof atau holozoic feeder adalah protozoa yang memfagositosis atau menelan partikel dari lingkungan yang berbentuk padat.
Osmotrof atau saprozoic feeder adalah protozoa yang memfagositosis atau menelan partikel dari lingkungan yang berbentuk cair.

Sistem ekskresi dan osmorgulasi pada Protozoa

Pengaturan keseimbangan cairan atau osmoregulasi pada protozoa diatur oleh vakuola kontraktil (Contractile vacuole). Vakuola kontraktil (Contractile vacuole) berada pada ektoplasma. Vakuola kontraktil (Contractile vacuole) tersebut memompa air dengan tujuan mengurangi kelebihan air yang berada pada sitoplasma.
Nitrogen sisa metabolisme yang menyebar di seluruh merman sel juga dapat dikeluarkan oleh vakuola kontraktil (Contractile vacuole).
Morfologi, Organella, Nutrisi dan Reproduksi ProtozoaAnatomi dan Morfologi Protozoa, Organella untuk Pergerakan Protozoa, Cilia dan flagella, Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa, Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa, Mekanisme pergerakan kaki semu pada protozoa, Vakuola kontraktil berfungsi menjaga keseimbangan cairan pada Protozoa, Binary fission atau pembelahan biner pada  Paramecium ( Protozoa ), Organella untuk Pergerakan Protozoa, Pseudopodia atau kaki semu, Nutrisi dan Sistem Pencernaan Protozoa, Sistem ekskresi dan osmorgulasi pada Protozoa, Sistem Reproduksi Protozoa
Gambar 4. Vakuola kontraktil berfungsi menjaga keseimbangan cairan pada Protozoa


Sistem Reproduksi Protozoa

Reproduksi atau perbanyakan pada protozoa disebut dengan fission. Dan tipe yang paling banyak ditemui adalah binary fission. Binary fission adalah membelahnya 1 sel protozoa menjadi 2 sel protozoa yang baru yang identik.
Morfologi, Organella, Nutrisi dan Reproduksi ProtozoaAnatomi dan Morfologi Protozoa, Organella untuk Pergerakan Protozoa, Cilia dan flagella, Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa, Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa, Mekanisme pergerakan kaki semu pada protozoa, Vakuola kontraktil berfungsi menjaga keseimbangan cairan pada Protozoa, Binary fission atau pembelahan biner pada  Paramecium ( Protozoa ), Organella untuk Pergerakan Protozoa, Pseudopodia atau kaki semu, Nutrisi dan Sistem Pencernaan Protozoa, Sistem ekskresi dan osmorgulasi pada Protozoa, Sistem Reproduksi Protozoa
Gambar 5. Binary fission atau pembelahan biner pada  Paramecium ( Protozoa )  

Selain Binary fission, beberapa spesies protozoa bereproduksi dengan cara multiple fission atau schizogony, yaitu satu sel protozoa membelah menjadi beberapa sel. Multiple fission atau schizogony diawali dengan pembelahan sitoplasma kemudian diikuti oleh pembelahan inti sel berkali dan tiap-tiap inti sel yang telah terbentuk kemudian memisahkan diri sehingga terbentuk banyak protozoa baru.
Meskipun banyak protozoa yang bereproduksi secara aseksual, namun ada beberapa spesies yang bereproduksi secara seksual. 

Demikian Postingan kali ini tentang Morfologi, Organella, Nutrisi dan Reproduksi Protozoa. Semoga Bermanfaat

Kata Kunci :

Morfologi, Organella, Nutrisi dan Reproduksi ProtozoaAnatomi dan Morfologi Protozoa, Organella untuk Pergerakan Protozoa, Cilia dan flagella, Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa, Perbedaan Cilia dan flagella yang merupakan alat gerak pada protozoa, Mekanisme pergerakan kaki semu pada protozoa, Vakuola kontraktil berfungsi menjaga keseimbangan cairan pada Protozoa, Binary fission atau pembelahan biner pada  Paramecium ( Protozoa ), Organella untuk Pergerakan Protozoa, Pseudopodia atau kaki semu, Nutrisi dan Sistem Pencernaan Protozoa, Sistem ekskresi dan osmorgulasi pada Protozoa, Sistem Reproduksi Protozoa



Load disqus comments

0 komentar