Morfologi, Siklus hidup, gejala dan Pengobatan Cacing Tambang Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

Cacing tambang merupakan parasit yang paling umun menginfeksi manusia. Tidak seperti malaria, amoebiasis, atau schistosomiasis, infeksi cacing tambang tidak terlalu mendapat perhatian di dunia medis walaupun sangat berpengaruh pada populasi manusi. Infeksi cacing tambang secara bertahap dapat melemahkan kekuatan dan vitalitas korbannya. Ada dua spesies cacing tambang yang seringkali menginfeksi manusia, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.

Morfologi Cacing Tambang Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

 Ancylostoma duodenale lebih patogen daripada Necator americanus serta memiliki bentuk morfologi yang lebih besar.  Ancylostoma duodenale betina mempunyai panjang 9-13 mm sedangkan yang jantang mempunyai panjang 5-11 mm. Sistem reproduksi tergolong didelfis, yaitu memiliki ovarium ganda. Sedangkan yang  Ancylostoma duodenale jantan hanya memiliki satu testis. Ujung posterior  Ancylostoma duodenale  jantan memiliki struktur yang mirip dengan payung serta memiliki jari-jari yang mirip dengan tulang rusuk. Struktur tersebut disebut dengan copulatory bursa yang berfungsi untuk menempel pada vulva betina saat kopulasi.

Telur cacing tambang Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

Telur Ancylostoma duodenale dan Necator americanus sangatlah mirip. Hanya saja telur Necator americanus berukuran lebih besar, yaitu mempunyai panjang 64-76 um dan lebar 36-40 um. Telur dari kedua spesies tersebut memiliki cangkang tipis dan transparan dan ujung yang membulat.

Morfologi, Siklus hidup, gejala dan Pengobatan Cacing Tambang Ancylostoma duodenale dan Necator americanus
Gambar cacing tambang dewasa: a) Jantan, b) Betina


Siklus Hidup  Cacing Tambang Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

Manusia merupakan inang dari Ancylostoma duodenale sedangkan Necator americanus inang umumnya adalah anjing. Telur akan keluar dari inang bersama dengan feses. Dalam kondisi optimal (suhu 23-22 derajat celcius) larva rhabditiform akan terbentuk dalam 1-2 hari dan menetas.  Larva rhabditiform yang baru menetas mempunyai ukuran 275 um. Larva tersebut akan memakan bakteri dan sisa-sisa bahan organik. Ukuran larva akan bertambah menjadi 2 kali lipat setelah 5 hari. Setelah dua kali ganti kulit, larva rhabditiform menjadi larva filariform. Larva filariform merupakan larva yang tidak makan (nonfeeding) dan infektif. Larva filariformlah yang akan menginfeksi inangnya, termasuk manusia.

Larva cacing tambang necator americanus menginfeksi tubuh manusia melalui kulit. Infeksi pada manusia terjadi ketika larva filariform menembus kulit, biasanya pada kaki dan tungkai. Jalan masuk dari larva tersebut adalah melalui folikel rambut, pori-pori dan kulit yang lecet. Setelah penetrasi, larva memasuki sistem limfatik inang, bermigrasi ke sisi kanan jantung, dan memasuki paru-paru melalui arteri pulmonalis. Setelah keluar dari kapiler paru-paru, larva memasuki alveoli dan bermigrasi naik ke saluran pernafasan atas. Setelah itu akan masuk ke sistem pernafasan setelah tertelan. Begitu larva mencapai usus, larva akan masuk ke dalam ruang antarvili. Larva menjadi dewasa secara seksual 5 sampai 6 minggu pasca penetrasi.

Morfologi, Siklus hidup, gejala dan Pengobatan Cacing Tambang Ancylostoma duodenale dan Necator americanus
Gambar siklus hidup cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)

Gejala dan diagnosis  Cacing Tambang Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

Ada tiga tahapan ketika cacing tambang menginfeksi manusia, yaitu invasi, migrasi, dan perkembangan di usus. Invasi dimulai ketika larva infektif menembus kulit manusia. Ketika penetrasi terjadi pada kulit bagian superfisial, terjadi  reaksi seluller dan reaksi inflamasi dengan tujuan agar dapat mengisolasi dan membunuh larva.

Fase migrasi adalah fase ketika larva keluar dari kapiler di paru-paru, memasuki alveoli, bronkus dan tenggorokan. Larva terkadang akan berhenti di paru-paru, berkembang dan bereproduksi layaknya di usus. Hal tersebut menyebabkan terjadinya sensasi rasa terbakar di paru-paru.

Fase perkembangan dan diagnosis  Cacing Tambang Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

Cacing tambang betina akan menempel pada mukosa usus, jarang sampai menembus di luar otot usus. Infeksi cacing tambang menyebabkan rasa sakit dan rasa terbakar di daerah perut, disertai mual, muntah, dan diare.

Setelah mencapai usus kecil, cacing muda menggunakan kapsul bukal dan gigi-giginya untuk melukai mukosa usus dan minum darah inangnya. Kelenjar ludah dari Ancylostoma duodenale dan Necator americanus mengandung antikoagulan. Antikoagulan adalah suatu zat yang mampu menghambat proses pembekuan darah sehingga cacing dapat dengan mudah mengisap darah. Oleh karena itu penderita penyakit cacing ini biasanya akan mengalami anemia dan defisiensi nutrisi.

Diagnosis yang paling depat dan akurat adalah dengan cara identifikasi larva rhabditiform atau filariform dalam tinja.

Pengobatan cacing tambang  Cacing Tambang Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

Beberapa obat dapat secara efektif mengobati infeksi cacing tambang. Obat-obat yang dapat membasmi cacing tambang diantaranya adalah mebendazol atau albendazol. Pengobatan dengan mebendazol atau albendazol selama tiga hari berturut-turut secara efektif mampu menyembuhkan serangan cacing tambang.

Demikian postingan tentang Morfologi, Siklus hidup, gejala dan Pengobatan Cacing Tambang Ancylostoma duodenale dan Necator americanus


Semoga Bermanfaat

Load disqus comments

0 komentar