Cacing Hati atau Fasciola hepatica


Cacing hati mempunyai nama ilmiah Fasciola hepatica termasuk trematoda dan hidup parasite dalam tubuh manusia. Cacing dewasa hidup di saluran empedu, kantong empedu dan hati. Inang dari Cacing Hati atau Fasciola hepatica adalah mamalia, termasuk manusia.


Siklus Hidup Cacing Hati atau Fasciola hepatica

Siklus hidup Cacing Hati atau Fasciola hepatica merupakan siklus hidup dari cacing yang pertama kali dipahami oleh para ilmuwan.
Telur dari cacing hati atau Fasciola hepatica dikeluarkan dari tubuh cacing hati sebelum mirasidium berkembang sempurna. Bersamaan dengan cairan empedu, telur Cacing Hati atau Fasciola hepatica kemudian masuk kedalam saluran pencernaan inang (manusia / hewan), setelah itu keluar dari tubuh inang bersama dengan keluarnya feses. Telur Cacing Hati atau Fasciola hepatica yang telah keluar dari tubuh inang (manusia / hewan) akan melanjutkan siklus hidupnya jika telur tersebut berada di air atau lingkungan yang lembab.
Setelah berada dalam air selama 14 – 15 hari, telur akan menetas. Mirasidium cacing hati atau Fasciola hepatica yang telah berkembang sempurna keluar dari telur melalui operculum. Mirasidium mempunyai titik mata (eyespots) dan bersifat fototaksis.
Delapan jam setelah menetas Mirasidium cacing hati atau Fasciola hepatica siap menginfeksi inang intermediate. Inang intermediate dari mirasidium cacing hati atau Fasciola hepatica tersebut adalah keong. Keong yang menjadi Inang intermediate cacing hati atau Fasciola hepatica adalah keong yang masuk dalam genus Lymnaea, Succinea, Fossaria, dan Practicolella. Di dalam tubuh keong, mirasidium kemudian bermetamorfosis menjadi sporocyst. Sporocyst tersebut kemudian berturut-turut berkembang menjadi redia I, redia II dan serkaria (Cercaria). Serkaria (Cercaria) kemudian keluar dari tubuh keong dan berenang bebas di air. Setelah menemukan tanaman air, atau kulit kayu yang terendam air, Serkaria (Cercaria) akan menempel dan melepaskan ekornya sehingga berkembang menjadi metaserkaria (Metacercaria).
Hewan ternak seperti sapi akan terinfeksi cacing hati jika memakan rumput atau tanaman air yang telah ditempeli metaserkaria (Metacercaria). Cacing hati atau Fasciola hepatica dapat menginfeksi manusia jika memakan sayuran yang telah ditempeli metaserkaria (Metacercaria) dan tidak dimasak hingga matang.
Metaserkaria (Metacercaria) yang tertelan oleh manusia atau hewan akan masuk ke duodenum, kemudian penetrasi ke dinding usus dan menuju ke hati melewati rongga tubuh. Ketika telah sampai di hati, Cacing hati atau Fasciola hepatica memakan sel-sel hati, setelah itu Cacing hati atau Fasciola hepatica menuju ke saluran empedu. Cacing hati atau Fasciola hepatica selanjutnya akan mengalami kematangan secara seksual setelah 2 minggu berada di dalam saluran empedu. Cacing hati atau Fasciola hepatica dapat hidup hingga 11 tahun.
Siklus Hidup Cacing Hati atau Fasciola hepatica

Epidemiologi Cacing hati atau Fasciola hepatica

Infeksi Cacing hati atau Fasciola hepatica pada manusia ditemukan di seluruh belahan dunia. Infeksi terbanyak terjadi di pulau-pulau Karibia, Amerika Selatan, Prancis selatan, Inggris, dan Aljazair. Infeksi tersebut seringkali ditemukan pada daerah peternakan.
Infeksi Cacing hati atau Fasciola hepatica pada hewan ternak mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar karena menurukan jumlah daging, bulu atau susu yang dihasilkan.

Gejala infeksi Cacing hati atau Fasciola hepatica

Infeksi Cacing hati atau Fasciola hepatica pada manusia menyebabkan fascioliasis. Fascioliasis ditandai dengan adanya kerusakan pada jaringan hati dan saluran empedu. Selainmenyebabkan kerusakan mekanik, nfeksi Cacing hati atau Fasciola hepatica pada manusia juga memicu terjadinya reaksi reaksi peradangan (inflammatory reaction) ketika inang sensitif terhadap hasil metabolisme Cacing hati atau Fasciola hepatica. Gejala awal infeksi Cacing hati atau Fasciola hepatica adalah sakit kepala, sakit punggung dan deman. Infeksi parah ditandai dengan hati membesar dan sirosis yang disertai dengan diare dan anemia.
Ada yang Ketika daging yang terinfeksi Cacing hati atau Fasciola hepatica dimakan oleh orang timur tengah. Cacing hati atau Fasciola hepatica tersebut menyebabkan rasa sakit, iritasi, suara serak, dan batuk karena cacing muda melekat pada faring.

Diagnosis infeksi Cacing hati atau Fasciola hepatica

Diagnosis laboratorium sering kali didasarkan pada identifikasi telur. Computer tomography (CT) scan dan analisis ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) juga dapat dipakai untuk identifikasi Cacing hati atau Fasciola hepatica. Gejala tersebut dinamakan dengan halzoun.

Terapi Pengobatan infeksi Cacing hati atau Fasciola hepatica

Obat yang terbukti efektif untuk mengobati infeksi Cacing hati atau Fasciola hepatica adalah Praziquantel.

Demikian postingan tentang Cacing Hati atau Fasciola hepatica
Semoga BERMANFAAT.

Kata Kunci :
Siklus Hidup Cacing Hati atau Fasciola hepatica, Epidemiologi Cacing hati atau Fasciola hepatica, Gejala infeksi Cacing hati atau Fasciola hepatica, Diagnosis infeksi Cacing hati atau Fasciola hepatica, Terapi Pengobatan infeksi Cacing hati atau Fasciola hepatica

Load disqus comments

0 komentar