Test Cross dan Hukum Mendel II

Testcross


Dalam postingan sebelumnya tentang hukum segregasi mendel (Gregor Mendel dan Hukum Segregasi (Hukum Mendel I)), dijelaskan bahwa tanaman pea berbunga ungu (PP) yang disilangkan dengan tanaman pea berbunga putih (pp) menghasilkan F2 dengan dengan fenotipe tanaman pea berbunga ungu dan tanaman pea berbunga putih yang perbandingannya 3 : 1. Tanaman pea berbunga ungu dari F2 tersebut mempunyai 2 macam genotipe, yaitu tanaman pea berbunga ungu yang homozigot (PP) dan tanaman pea berbunga ungu yang heterozigot (pp). Keduanya sulit dibedakan secara kasat mata karena secara fenotipe sama, yaitu berbunga warna ungu.


Untuk mengetahui apakah tanaman pea berbunga ungu tersebut homozigot (PP) atau heterozigot (Pp) maka dilakukan suatu test yang dikenal dengan testcross. Mekanisme dari test tersebut (testcross) adalah dengan melakukan persilangan antara tanaman pea berbunga ungu dari tanaman yang ingin di test dengan dengan tanaman pea berbunga putih homozigot (pp) yang semua alelnya resessif.
Jika keturunan dari persilangan tersebut semuanya adalah tanaman pea berfenotipe bunga ungu maka tanaman yang ditest adalah tanaman pea berbunga ungu homozigot (PP), karena persilangan antara tanaman pea berbunga ungu homozigot (PP) dengan tanaman pea berbunga putih homozigot (pp)  (PP X pp) hanya menghasilkan tanaman pea berbunga ungu heterozigot (Pp).


Namun jika keturunan dari persilangan tersebut adalah tanaman pea berbunga ungu dan tanaman pea berbunga putih maka tanaman yang ditest adalah tanaman pea berbunga ungu heterozigot (Pp) karena persilangan antara tanaman pea berbunga ungu heterozigot (Pp) dengan tanaman pea berbunga putih homozigot (pp) (Pp X pp) menghasilkan tanaman pea berbunga ungu heterozigot (Pp) dan tanaman pea berbunga putih (pp) dengan perbandingan 1 : 1.

persilangan dihibrid, persilangan monohibrid, hukum mendel II, hukum kombinasi bebas, hukum pemisahan alel, test cross adalah, bunyi hukum mendel II, Apa yang dimaksud dengan kombinasi bebas, pola fenotipe 9:3:3:1
Gambar 1. testcross; individu dengan genotipe yang tidak diketahui disilangkan dengan individu homozigot resesif

Hukum Mendel II

Tanaman Pea yang digunakan oleh Mendel untuk melakukan penelitian memiliki variasi karakter / sifat. Variasi tersebut diantaranya adalah warna bunga, warna biji, bentuk biji. Dalam Penelitian sebelumnya mendel hanya menggunakan / memperhitungkan 1 karakter saja, yaitu warna bunga atau yang sering disebut dengan persilangan monohibrid.
persilangan dihibrid, persilangan monohibrid, hukum mendel II, hukum kombinasi bebas, hukum pemisahan alel, test cross adalah, bunyi hukum mendel II, Apa yang dimaksud dengan kombinasi bebas, pola fenotipe 9:3:3:1
Gambar 2. Persilangan dihibrid menghasilkan F2 dengan perbandingan fenotipe 9:3:3:1

Dalam penelitian selanjutnya Mendel mengamati  2 karakter dalam suatu persilangan atau sering dikenal dengan persilangan dihibrid. Karakter tersebut adalah warna biji dan bentuk biji.Warna biji tanaman Pea ada 2 variasi yaitu tanaman Pea berbiji kuning dan hijau. Sedangkan variasi bentuk biji pada tanaman Pea adalah tanaman Pea berbiji bulat dan keriput. Mendel telah mengetahui bahwa alel biji berwarna kuning adalah dominan (Y) dan biji berwarna hijau adalah resessif (y). Untuk bentuk biji, tanaman Pea berbiji bulat adalah dominan (R) dan tanaman Pea berbiji adalah resessif (r).
Penelitian yang dilakukan Mendel adalah menyilangkan tanaman pea berbiji kuning bulat (YYRR) dengan tanaman pea berbiji hijau kisut (yyrr). F1 dari persilangan tersebut adalah heterozigot dengan karakter berbiji kuning bulat (YyRr). Ketika F1 disilangkan dengan sesama F1 (self-pollinated) menghasilkan F2 dengan rasio fenotipe 9:3:3:1 (berbiji kuning bulat : hijau bulat : kuning keriput : hijau keriput).
Hasil penelitian tersebut memunculkan hukum mendel II yang berbunyi “ Saat pembentukan gamet, tiap-tiap alel dari suatu pasangan alel melakukan kombinasi secara bebas”.


Apa yang dimaksud dengan kombinasi bebas dalam hukum mendel II?

Kombinasi bebas dalam hukum mendel II dapat dilihat dari keturunan F2 persilangan antara tanaman pea berbiji kuning bulat (YYRR) dengan tanaman pea berbiji hijau kisut (yyrr). Yang dimaksud dengan kombinasi bebas dalam pembentukan gamet  adalah alel Y tidak selalu berpasangan dengan alel R sehingga gamet yang terbentuk dalam ketika F1 disilangkan dengan sesama F1 (self-pollinated) adalah YR, Yr, yR, dan yr. Pembuahan antara 4 macam alel dari sperma dan 4 macam alel dari sel telur dalam persilangan tersebut menghasilkan 16 macam kemungkinan zigot dengan rasio fenotipe 9:3:3:1 sesuai dengan hasil penelitian dari Mendel.
Untuk menyakinkan hasil penelitiannya mendel melakukan beberapa persilangan dihybrid dengan karakter yang berbeda -  beda dan hasilnya tetap konsisten yaitu menghasilkan keturungan dengan fenotipe 9:3:3:1 pada F2.

Baca Juga :
Kata Kunci :
persilangan dihibrid, persilangan monohibrid, hukum mendel II, hukum kombinasi bebas, hukum pemisahan alel, test cross adalah, bunyi hukum mendel II, Apa yang dimaksud dengan kombinasi bebas, pola fenotipe 9:3:3:1

Load disqus comments

0 komentar